PERILAKU BERPACARAN



PERILAKU BERPACARAN DAN CARA GURU BK DALAM MENGATASINYA


a.   Definisi Pacaran
Pacaran merupakan proses perkenalan antara dua insan manusia yang biasanya berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal dengan pernikahan. Pada kenyataannya, penerapan proses tersebut masih sangat jauh dari tujuan yang sebenarnya. Manusia yang belum cukup umur dan masih jauh dari kesiapan memenuhi persyaratan  menuju  pernikahan  telah  dengan  nyata  membiasakan  tradisi yang semestinya tidak mereka lakukan.
b.  Tujuan Pacaran
Pacaran juga memiliki berbagai tujuan yang pada dasarnya dapat memenuhi kebutuhan masing-masing pihak. Tujuan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
1)  Rekreasi  dikarenakan  pacaran  memberikan  kesenangan  sebagai bentuk rekreasi dan               sumber untuk memperoleh kenikmatan.
2)  Hubungan     tanpa     adanya     kewajiban     terhadap     pernikahan, dikarenakan adanya       keinginan membina persahabatan yang dekat.
3)  Perolehan  status  dikarenakan  pacaran  sebagai  pembuktian  status sosial seseorang.
4)  Integrasi social dikarenakan pacaran digunakan sebagai sarana untuk belajar mengenal,           memahami dan berinteraksi dengan orang lain.
5)  Memperoleh kepuasan atau pengalaman seksual
6)  Seleksi pasangan hidup
7)  Kebutuhan  untuk  memelihara  karena  pacaran  akan  mengajarkan pentingnya kedekatan      serta saling menjaga.
8)  Kebutuhan   akan   bantuan,   dalam   hubungan   pacaran   pasangan diharapkan bisa saling    membantu satu sama lain.
9)  Kebutuhan untuk diyakini akan nilai diri
10) Memperoleh intimasi

c.  Jenis-jenis Perilaku Menyimpang Pacaran
Pendapat Kinsey mengenai perilaku seksual meliputi 4 tahap yaitu:
1)  Bersentuhan, touching, mulai dari berpegangan tanggan sampai berpelukan
2)  Berciuman,   kissing,   mulai   dari   berciuman   singkat   hingga berciuman bibir
3)  Bercumbu,  petting,  menyentuh  bagian  sensitive  dari  tubuh pasangan dan mengarah pada             pembangkitan gairah seks
4)  Hubungan intim

d.   Dampak Perilaku Menyimpang Pacaran
Perilaku  menyimpang  dalam  pacaran  memiliki  dampak  positif  dan negatif, diantaranya yaitu:
1)  Prestasi sekolah
Pertasi seseorang bisa meningkat karena pacaran. Umumnya  prestasi  akan  meningkat  apabila  seseorang mendapat dukungan dan semangat dari pacar, sebaliknya prestasi  akan  menurun  apabila  terjadi  permasalahan  yang cukup berat dan menganggu konsentrasi dalam belajar.
2)  Pergaulan sekolah
Pergaulan dengan teman sebaya bisa meluas atau menyempit. Pergaulan akan   menyempit   apabila   sepasang kekasih  lebih  banyak  menghabiskan  waktu  berdua.  Semakin lama   seseorang   akan   tergantung   pada   pasanganya  dan menutup diri dari pergaulan teman lainnya.
3)  Mengisi waktu luang
Bisa tambah bervariatis jika kegiatan berpacaran dilakukan dengan  hal-hal  seperti  olah  raga  bersama,  berkebun, memelihara binatang dan sebagainya.
4)  Perasaan aman, tenang dan nyaman
Hubungan emosional yang terbentuk dalam pacaran akan menimbulkan perasaan aman, serta nyaman jika pacaran dilakukan dengan baik. Akan tetapi jika perasaan nyaman dan aman   didapat   karena   keintiman   fisik   maka   yang   timbul bukanlah kasih saying tetapi nafsu. Karena itu perlu upaya yang kuat untuk membatasi diri.
5)  Stress
Perbedaan  karakteristik  akan  menjadikan  hubungan dengan pacar terkadang dihadapkan pada masalah-masalah yang dapat membuat kita stress karena pikiran yang terlalu berlebihan akan hubungan yang sedang dijalani.
Berikut Ini Adalah Upaya Guru BK Dalam Mengatasi Perilaku Berpacaran Pada Siswa :
Upaya yang dilakukan oleh guru bimbingan konseling meliputi tiga hal, yaitu upaya preventif, upaya kuratif, serta upaya pembinaan.
1.      Upaya Preventif
Upaya preventif merupakan upaya yang dilakukan guna mencegah agar siswa dapat bertahan dan tidak melakukan penyimpangan dalam hal berpacaran. Upaya ini dilakukan dengan sasaran siswa baru yang baru saja diterima   sebagai   siswa.   Upaya   preventif   ini   dapat   dilakukan   dengan pengadaan surat perjanjian dan mengadakan penyuluhan dari lembaga- lembaga yang bekerjasama dengan sekolah.
2.   Upaya kuratif
Upaya kuratif yang dapat dilakukan oleh guru bimbingan konseling bertujuan agar gaya berpacaran siswa yang hampir menyimpang bisa dikendalikan dan dibina dengan baik agar tidak sampai merugikan siswa dan juga sekolah. Sasaran dari upaya kuratif ini adalah siswa-siswa  yang telah terindikasi melakukan penyimpangan dalam hal berpacaran tetapi belum sampai terjerumus jauh kedalam penyimpangan tersebut. Upaya kuratif dari guru bimbingan konseling untuk mencegah penyimpangan yang dilakukan siswa adalah menggunakan konselor sebaya. Konselor sebaya ini merupakan siswa-siswa  yang  peduli  dengan  teman  dekat  dan  teman  sekelasnya  yang sudah  diketahui  berpacaran  yang  menyimpang.
 Upaya  ini  dianggap  bisamembantu karena siswa langsung melaporkan jika ada teman ataupun sahabat mereka yang terindikasi menyimpang. Konselor sebaya inilah yang kemudian dapat memberikan informasi kepada guru bimbingan konseling berkaitan aktivitas berpacaran teman-temannya sehingga guru bimbingan konseling bisa langsung memberikan arahan dan bimbingan kepada siswa agar tidak terjadi hal-hal   yang   merugikan.   Upaya   ini   cukup   membantu guru bimbingan konseling dalam memantau siswa-siswa yang melakukan penyimpangan, karena dari siswa yang bisa menjadi konselor sebaya inilah guru bimbingan konseling  mendapatkan  banyak  informasi  dan  juga  siswa  konselor  sebaya dapat menjadi perpanjangan lidah dari guru bimbingan konseling dalam memberikan nasehat kepada teman-temannya.
3.   Upaya pembinaan
Upaya pembinaan ini dilakukan oleh guru bimbingan konseling dengan tujuan agar siswa tidak lagi terjerumus dalam pergaulan yang menyimpang. Sasaran dari upaya ini adalah siswa yang sudah jelas-jelas terjerumus dalam penyimpangan berpacaran. Upaya ini dilakukan agar siswa memiliki kembali tingkah laku yang baik yang tidak merugikan dirinya sendiri serta orang lain dan sekolah sebagai lembaga pendidikan tempatnya menuntut ilmu.
Referensi :
Wikipedia Ensiklopedia Bebas, Pacaran”, http://id.wikipedia.org/wiki/Pacaran, 17 /12/2013.
Fedyani, A & Martua,IH, Seksualitas Remaja, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1997), hlm.68.
Luqman el-Hakim, Fenomena Pacaran Dunia Remaja, hlm. 44.






Komentar

Posting Komentar